Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, memiliki luas 97,842000 Ha. Desa Bojong terletak di titik kordinat 108.512137 BT / -6.943602 LS. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Karangmangu. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gereba dan Desa Kasturi. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Cilaja dan Cikubangsari. Dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Cikaso dan Desa Ciloa.
Seperti juga Desa Cilaja, Desa Bojong memiliki catatan sejarah yang disimpan sebagai arsip oleh pemerintah Desa setempat. Sejarah Desa Bojong, memiliki beberapa kesamaan dengan Silsilah dan asal usul Desa Cilaja. Terlepas dari validitasnya, melengkapi catatan Kumpulan Cerita Sejarah 14 Desa di Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan, berikut ini catatan sejarah Desa Bojong versi Pemerintah Desa.
Sejarah/Asal Usul Desa Bojong
Menurut cerita rakyat dari waktu ke waktu secara turun temurun tentang awal mula atau sejarah berdirinya desa Bojong, di awali dari zaman Pra sejarah desa yaitu dari nenek moyang seluruh Desa seperti Rama Buyut Dalem Pangeran Raja Kerta Diningrat dengan dibantu oleh para pembantunya seperti:
- Rama Buyut Bapang Eyang Andamui
- Embah Buyut Nyimas Endang Raja
- Embah Buyut Nyimas Endang Sari
- Rama Buyut Gareng
- Rama Buyut Serit
- Rama Buyut Jaka Tua
- Rama Buyut Bodas
Mereka – mereka inilah nenek moyang atau sesepuh yang mula-mula mendirikan Desa, dan pada saat itu terbentuklah satu Desa yang diberi nama Cilaja, dimana wilayahnya meliputi Desa Gereba dan Desa Bojong Wangunan sekarang.
Dan pada pertengahan abad ke-XIX (19), salah satu sesepuh Desa yang bernama Buyut Singadiwangsa dan para pengikutnya memohon kepada Pemerintah Belanda yang pada saat itu sedang menjajah Indonesia, agar Desa Cilaja dipecah menjadi dua bagian. Alasan atau sebab pemecahan/pemekaran tidak disebutkan dalam cerita sejarah ini tapi yang jelas permohonan tersebut oleh pemerintah Belanda dikabulkan.
Maka lahirlah Desa Bojong Wangunan dengan luas wilayah 130 bau (-+ 95 ha) serta penduduknya sekitar -+ 200 orang.
Pada saat itu Penduduknya masih buta huruf (terutama huruf Latin) hanya beberapa orang saja yang telah mengenal huruf Jawa. Keadaan masih serba susah, dikarenakan penduduk masih buta huruf dan belum bisa baca tulis, sehingga berdampak kepada kehidupan Ekonomi yang serba kekurangan. Padahal banyak tanah sawa tanah darat/kebun yang kosong, tapi karena kebodohan akhirnya banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan, hanya ada tanaman kopi saja dan itupun milik pemerintah Belanda dengan Programnya Culturstelsel.
Sesuai dengan jasa-jasa nya dalam mendirikan Desa Bojong, maka diangkatlah Buyut Singadiwangsa sebagai Kepala Desa/Kuwu Pertama di Desa Bojong Wangunan. Dan selanjutnya terbentuklah sebuah tatanan kehidupan Masyarakat dan pemerintahan Desa sampai sekarang, dan telah terjadi berkali-kali pergantian Kuwu/Kepala Desa.
SUSUNAN PEMERINTAHAN
Berikut di uraikan nama-nama para Kepala Desa Bojong dari awl sampai sekarang.
DAFTAR NAMA-NAMA KEPALA DESA BOJONG
- Singa Diwangsa (Tahun 1854 s/d 1869- Waktu pemecahan)
- Wiladipura (Tahun 1869 s/d 1884 - 15 Tahun)
- Sastrawinata (Tahun 1884 s/d 1911 - 27 Tahun)
- Wangsanata (Tahun 1911 s/d 1925 - 14 Tahun)
- Atmaperwata (Tahun 1925 s/d 1944 - 19 Tahun)
- Sastrawijaya (Tahun 1944 s/d 1961 - 17 Tahun)
- Sudana Saswita (Tahun 1961 s/d 1969 - 8 Tahun)
- M.D Atmaperwata (Tahun 1969 s/d 1980 - 11 Tahun)
- K. Suharna (Tahun 1980 s/d 1990 - 10 Tahun)
- Djuhana (Tahun 1990 s/d 1998 - 8 Tahun)
- E. Wasda (Tahun 1998 s/d 2006 - 8 Tahun)
- U. Samsudin (Tahun 2007 s/d 2013 - 6 Tahun)
- Adnan (Tahun 2013 s/d sekarang)
Demikian riwayat singkat sejarah Desa Bojong Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan yang dapat kami sampaikan, semoga bermamfaat dan menambah pengetahuan tentang sejarah desa-desa yang berada di Kabupaten Kuningan.
Saat tulisan ini dimuat, Desa Bojong dikepalai oleh Bapak Adnan yang menjabat sejak tahun 2013 sampai dengan sekarang.
Komentar
Posting Komentar