STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË 1819 melalui Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda tanggal 5 Januari 1819, Nomor 23, menerangkan pembagian Karesidenan Cirebon menjadi 5 regenschaft (kabupaten); Cheribon (Cirebon), Bengawan Wettan, Madja, Galo, dan Koeningan (Kuningan).
Berikut ini merupakan terjemahan dari dokumen tersebut mengenai lingkup wilayah Kabupaten Kuningan.
Untuk Kabupaten Kuningan, mulai dari sungai Cisande sampai ke tempat pertemuannya dengan sungai Losari, lalu naik sampai desa Susukan sampai sungai yang disebut Cilengkrang, lalu mengikuti aliran sungai tersebut sampai ke mata airnya di puncak Gunung Ciremay, dari puncak gunung ini ke selatan sampai sungai Cijolang, lalu mengikuti aliran sungai ini sampai batas wilayah Daerah Kesunanan Surakarta, dan ke arah utara sampai pertemuan sungai Cisande dan Losari.
Bisa kita simpulkan bahwa bentangan Sungai Cisande, Cilengkrang, dan Sungai Losari berbatasan langsung dengan wilayah Cirebon. Dalam hal ini, sebelah selatan sungai merupakan wilayah kabupaten kuningan, dan sebelah utara adalah kabupaten cirebon. Dengan kata lain, sebagian besar wilayah kecamatan kramatmulya sekarang yang terletak di sebelah selatan Sungai Cilengkrang merupakan batas utara kuningan, dan Jalaksana yang berada di sebelah utara sungai merupakan batas selatan Cirebon.
Hal ini ditegaskan dalam STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË no. 283 pada tanggal 12 Desember 1883, oleh F.S. Jacob, Diterangkan bahwa Jalaksana merupakan salah satu daerah yang termasuk ke dalam Kewedanaan Cilimus, Distrik Beber, Kabupaten Cirebon, Keresidenan Cirebon.


Kabupaten Kuningan sendiri dibagi kedalam 5 distrik, yaitu: Kuningan, Kadugede, Luragung, Ciawigebang, dan Lebakwangi. Berdasarkan Peta tersebut, Desa Cilaja sepertinya berada di dalam distrik Kuningan.
Sebagai warga desa yang baik, sudah selayaknya kita menjaga dan melestarikan salah satu saksi mata sejarah ini. Terlepas dari bagian sejarah atau bukan, masih banyak potensi yang bisa digali dari sungai cisande. Dan lagi-lagi itu tugas kita dan generasi yang akan datang.
Note: Tulisan ini telah disederhanakan, selengkapnya bisa ditemukan di www.titoyulianto.com
Sumber: STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË 1819 STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË 1883 Java & Madura 1:50,000. Series T722, U.S. Army Map Service, 1942 Sejarah Kuningan: Dari Masa Prasejarah hingga Terbentuknya Kabupaten, Prof. Dr. Edi S. Ekadjati
Berikut ini merupakan terjemahan dari dokumen tersebut mengenai lingkup wilayah Kabupaten Kuningan.
Untuk Kabupaten Kuningan, mulai dari sungai Cisande sampai ke tempat pertemuannya dengan sungai Losari, lalu naik sampai desa Susukan sampai sungai yang disebut Cilengkrang, lalu mengikuti aliran sungai tersebut sampai ke mata airnya di puncak Gunung Ciremay, dari puncak gunung ini ke selatan sampai sungai Cijolang, lalu mengikuti aliran sungai ini sampai batas wilayah Daerah Kesunanan Surakarta, dan ke arah utara sampai pertemuan sungai Cisande dan Losari.
Bisa kita simpulkan bahwa bentangan Sungai Cisande, Cilengkrang, dan Sungai Losari berbatasan langsung dengan wilayah Cirebon. Dalam hal ini, sebelah selatan sungai merupakan wilayah kabupaten kuningan, dan sebelah utara adalah kabupaten cirebon. Dengan kata lain, sebagian besar wilayah kecamatan kramatmulya sekarang yang terletak di sebelah selatan Sungai Cilengkrang merupakan batas utara kuningan, dan Jalaksana yang berada di sebelah utara sungai merupakan batas selatan Cirebon.
Hal ini ditegaskan dalam STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË no. 283 pada tanggal 12 Desember 1883, oleh F.S. Jacob, Diterangkan bahwa Jalaksana merupakan salah satu daerah yang termasuk ke dalam Kewedanaan Cilimus, Distrik Beber, Kabupaten Cirebon, Keresidenan Cirebon.


Kabupaten Kuningan sendiri dibagi kedalam 5 distrik, yaitu: Kuningan, Kadugede, Luragung, Ciawigebang, dan Lebakwangi. Berdasarkan Peta tersebut, Desa Cilaja sepertinya berada di dalam distrik Kuningan.
Sebagai warga desa yang baik, sudah selayaknya kita menjaga dan melestarikan salah satu saksi mata sejarah ini. Terlepas dari bagian sejarah atau bukan, masih banyak potensi yang bisa digali dari sungai cisande. Dan lagi-lagi itu tugas kita dan generasi yang akan datang.
Note: Tulisan ini telah disederhanakan, selengkapnya bisa ditemukan di www.titoyulianto.com
Sumber: STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË 1819 STAATSBLAD VAN NEDERLANDSCH—INDIË 1883 Java & Madura 1:50,000. Series T722, U.S. Army Map Service, 1942 Sejarah Kuningan: Dari Masa Prasejarah hingga Terbentuknya Kabupaten, Prof. Dr. Edi S. Ekadjati
Komentar
Posting Komentar